|
usai misa- umat bersalaman dengan Romo |
|
Briefing di Sankristi |
|
Berdoa di awal tugas |
|
Umat memenuhi ruang gereja |
|
Pemberkatan altar |
|
Lektor |
|
Persembahan |
|
Koster |
|
Pemberkatan anak-anak |
|
KOOR |
Misa Agung, 24 April 2011 berlangsung mulai pukul 09.30 WIB hingga 11.30 WIB. dipimpin oleh 2 Pastor "sepuh" dan Pastor "muda". Beliau ialah Pastor Harjo (dikenal dengan Romo Harjo) dan Rm Silvester Joko S (pastor paroki Baturaja). Tata cara liturgis hampir sama dengan malam Paskah, bedanya terletak pada upacara penyalaan lilin Paskah saja. Dalam Kotbahnya, Romo Harjo mengingatkan kita bahwa : umat Katolik hendaknya meneladani hidup Yesus yang secara total mengabdikan diri pada Bapa-Nya di surga. Romo mengutip falsafah jawa yang berbunyi "ngluruk tanpa bala dan menang tanpa ngasoake". yang bermakna : memerangi hawa nafsu duniawi/ berperang melawan keegoan diri. Memenangkan peperangan tanpa merendahkan orang lain. Olah batin hendaknya selalu dilaksanakan dalam hidup. Beliau mengkritik kehidupan modern yang digerogoti oleh Hand Phone (HP). Telinga manusia disumbat dengan head set, sehingga yang didengar hanya suara elektronik, Telinga tidak difungsikan untuk mendengarkan suara Tuhan. sesekali, khotbah romo sepuh diselipi joke-joke yang menggelitik umat. Tegal Arum, telah berbeda dari 13 tahun silam. kini banyak mengalami kemajuan, baik kualitas umat maupun kuantitas. Harapannya, tidak lama lagi : sayap gereja perlu dibuat agar daya tampung umat semakin banyak. Usai misa, Romo-Umat saling bersalaman untuk mengucapkan selamat paskah. Hendaknya ucapan itu tulus lahir batin..